1. Tempat Pemujaan Dewa. Sebagian besar candi di Indonesia menjadi tempat untuk memuja dewa dewi yang dipercaya oleh agama Hindu-Budha. Biasanya, para pemuka agama akan tinggal di Candi sebagai tempat untuk melakukan bersemedi untuk mendalami agamanya. Contohnya, Candi Plaosan dan Candi Sari. 2. Tempat Penyimpanan Abu.
Setelah itu, pada 1806-1807, arkeolog Belanda, Hermann Cornelius, menggali Candi Sewu dan menciptakan litograf pertama candi utama dan candi pendampingnya. Fungsi Candi Sewu. Karena luasnya kompleks Candi Sewu, para ahli memperkirakan bahwa dulunya tempat ini merupakan pusat kegiatan agama Buddha yang penting.
Posisi masing-masing candi membentuk simetri antara sisi kiri dengan sisi kanan halaman candi. Tata letak Candi Bahal I membentuk beberapa ruang dengan fungsi yang berbeda. Ruangan terbentuk di bagian belakang candi induk dan di dekat masing-masing dua candi perwara yang saling berhadapan. Tangga pada candi utama atau perwara menentukan fungsi
Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa perbedaan candi tersebut: 1. Corak. Pada candi Hindu, corak yang digunakan pada umumnya adalah kisah tentang tiga dewa yang utama dalam kepercayaan Hindu, yakni dewa Wisnu, Siwa, dan Brahma. Sedangkan pada candi Budha, corak yang mendominasi adalah corak Dyani Bodhisatwa dan Dyani Budha.
1. Candi (Gurah, Tondowongso, & Pertirtaan Kepung) Kerajaan Kediri memang tidak memiliki peninggalan arkeologi sebanyak kerajaan lainnya. Hal ini dikarenakan pendeknya usia kerajaan, yang kemudian digantikan oleh imperium Singhasari yang banyak memberikan peninggalan. Candi-candi Kediri yaitu Candi Gurah, Candi Tondowongso, dan Pertirtaan Kepung.
Candi kidal merupakan candi peninggalan Kerajaan Singosari. Selengkapnya mengenai sejarah, ciri-ciri dan fungsi. Kenali 10 Negara yang Sudah Bubar; 15 Permasalahan Lingkungan Hidup Indonesia dan Penyebabnya; 10 Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Keadaan Alam, Iklim dan Kehidupan Sosial Sejarah-Ciri-Ciri dan Fungsi; Candi
.
nama candi letak dan fungsi